Sinar Agama

Yayasan Mulla Shadra Hasan Abu Ammar

Suluuk Ilallaah- 2 (10-18 dari 300 tingkatan)

﷽ Untuk  semua  dari  serial  Irfan  Amali  (suluk  ilallah)  ini,  tidak  boleh disebar oleh siapapun dan lewat apapun, jadi hanya boleh digunakan sendiri dalam bentuk apapun. Jadi yang mau maka ambil sendiri di catatanku. Ingat hanya untuk dirinya sendiri. Semua itu demi mengurangi dampak buruknya, dan masih banyak yang lainnya. Jadi, saya hanya merelakan suluk …

Selengkapnya >

Suluuk Ilallaah – 1 (9 tingkatan dari 300 tingkatan)

﷽ Suluk pada hakikatnya, adalah cara mencapai kasyaf dan kesaksian Wahdatul Wujud. Yaitu cara untuk mengikis kemerasaan ada dari diri seseorang terhadap dirinya, lingkungannya dan semua dari keberadaan selain Tuhan. Dengan kata yang lebih sering dipakai adalah cara untuk mengangkat hijab “banyak” (tafriqah dan katsrah) hingga tersingkap “satu” (wahdah dan jam’ah)…..

Selengkapnya >

Lensa (Bgn 11) Sikap Diam Imam Ali as

﷽ Dari sejarah dan riwayat, kita mengetahui bahwa Sayyidah Fathimah as sepeninggal Rasulullah saww telah dianiaya berkali-kali. Dari sejarah dan riwayat dapat dipahami pula bahwa imam Ali as tidak menolong dalam penyerbuan ke rumah Sayyidah Fathimah as itu karena beliau sendiri menghadapi serangan dan justru karena imam Ali as lah, Sayyidah Fathimah as diserang. Keterdiaman …

Selengkapnya >

Lensa (Bgn 9) Tentang Shufi

﷽ Sufi dibagi menjadi dua, ada yang shufi hakiki yaitu yang beneran, yang lurus jalannya, Sufi jenis ini disebut juga orang Arif atau Irfan. Dan ada pula yang sok shufi yang dikatakan oleh Mulla Shadra ra sebagai Mutashawwifah, yakni orang yang sok shufi atau demam shufi. Yang membedakan kedua kelompok ini, yakni yang menyimpang dan …

Selengkapnya >

Shalat Ayat & Filsafatnya & Hukum Mengambil Berita Fikih dari Sinar Agama

﷽ 1 – Mohon penjelasan awal waktu dan batas akhir waktu kewajiban­ Shalat ayat dalam shiah dan apakah keterlambatan melakukannya tergolong orang yang melalaikan  shalat  dan  wajib  menqadhaa’  shalat? Jika  ada  kelalaian  –  apa  juga  ada  kaffarah  yang harus dibayarkan. (tambah lagi mendapat jawaban dari facebook dengan seorang yang tak kita ketahui namanya seperti Sinar …

Selengkapnya >

Sekelumit Tentang Kebenaranisme dan Relatifisme (Qur’an, Akal, Wahyu, Ilham dan Kasyaf)

﷽ Ilham yang datang dari diri sendiri, memiliki dua kemungkinan, bisa benar dan bisa salah. Maksudnya adalah, jiwa yang bersih dari segala materi, ego, riya, sombong dan seterusnya dari selain Tuhan maka ia akan menjadi kekuatan yang bahkan bisa mengalahkan malaikat. Dalam pada itulah ia bisa menjadi Lidah Tuhan, Mata Tuhan dan seterusnya. Jadi Ilham …

Selengkapnya >

Lensa (bgn 18): Ruh Para Nabi, Wali

﷽ Ruh hanya ada satu, akan tetapi memiliki berbagai daya yang fitrawi atau naturalis, ada yang timbul setelah baiknya ikhtiar dan usahanya seperti ruh Qudus atau kesucian. Ruh  qudus, dicapai  dengan  ruh  daya  akal  yang  akal  secara  hakiki.  Yakni  mengetahui dengan benar dan diikuti dengan benar pula. Karena itu, sangat diwajibkan dalam Islam untuk berdalil …

Selengkapnya >

Lensa: 8, Inkarnasi Atau Raj’ah?

﷽ Reinkarnasi adalah masuknya ruh lain (manusia) ke dalam badan yang lain pula. Di dalam Filsafat setiap benda memiliki ruhnya tersendiri. Dan sebuah esensi atau spesies adalah yang mencakupi keduanya (badaniah dan ruhaniahnya). Jadi ruh manusia tidak akan bisa masuk ke esensi kambing misalnya karena kambing dikatakan kambing karena terproses dari ruh mani kambing ke …

Selengkapnya >

Lensa (Bgn 7) “Tentang Keraguan Dan Keyakinan” (Penjelasan lanjutan Lensa Bgn : 6)

﷽ Di dalam diri manusia secara fitrah ada yang namanya ragu, yaitu ragu terhadap hal-hal yang memang belum diketahuinya. Dan ragu tersebut bukan suatu hal yang buruk. Ragu yang buruk adalah ragu yang didakwa sebagai ilmu dan kebenaran. Sebagaimana Ragu adalah fitrah, Keberadaan  ilmu juga  merupakan fitrah  karena  dia  adalah  rahmatNya,  karena  tanpa  ilmu,  maka …

Selengkapnya >

Pokok-pokok dan Ringkasan Ajaran Syi’ah bag: 1 (Keimanan Syi’ah Terhadap Tuhan)

﷽ Di dalam ajaran Ahlul Bait dalam mengimani Usuluddin atau dasar-dasar agama tidak boleh taklid atau mengikuti melainkan harus dengan memahami dalil dan berdalil. Jika seseorang mengimani Tuhan dan Rasul serta dasar-dasar agama lainnya tidak berdasarkan dalil akal belum disebut mukmin melainkan muslim. Yang dimaksud dengan dalil atau argumen adalah dalil dan argumentasi gamblang atau …

Selengkapnya >

error: Copyright © 2020, Sinar Agama - Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra