Sinar Agama

Yayasan Mulla Shadra Hasan Abu Ammar

ornament-1a

Ahlak

Akhlak dalam bahasa Arab adalah jamak atau plural dari Khulq dimana secara harfiah bermakna Karakter. Karakter di sini umumnya tidak termasuk dalam katagori karakter. Tetapi secara global Khulq ini dapat diartikan sebagai karakter. Dan dalam istilah kepemilikan jiwa seseorang terhadap sifat-sifat tertentu dimana kepemilikan karakter yang telah menjadi karakter dilahirkan atau memanifestasikan dari jiwa manusia muncul dari karakter seperti itu, perbuatan-perbuatan itu dengan mudah. Yang menjadi kriteria Khulq adalah penerbitan tindakan yang mudah tanpa berfikir dan tanpa terbebani disebut Khulq. Jadi Khulq adalah sifat yang darinya muncul suatu perbuatan dengan mudah tanpa melalui pikiran atau tanpa merasa terbebani.

﷽ 1) Bagaimana posisi dosa yang tidak sengaja/tidak tahu/penilaian yang salah, sehingga selalu terulang. Sedang orang lain selalu mencelanya di belakang bahkan mendoakan keburukan? 2) Apakah manusia sebenarnya memiliki 1 kebenaran mutlak? Atau kebenaran itu bergantung pada Objeknya/individu(berdasarkan pahamannya)? Silahkan simak penjelasan alm usst SA terkait dengan pertanyaan di atas …

﷽ Ketika kita ‘melihat’ secara ‘kasyaf’ bahwa orang-orang lain berusaha mendholimi diri kita entah itu dengan ghibah, fitnah, atau pun perbuatan dholim lainnya, kemudian kita diam dan membiarkannya dengan maksud bersabar agar kita menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi masalah-masalah seperti itu, dan berdo’a kepada Allah agar orang tersebut mau memanfaatkan …

﷽ Budaya kita membiasakan tamu untuk mengambil makanan dan makan lebih dulu daripada tuan rumah, sedangkan di fikih pemula dikatakan tuan rumah lebih dahulu memulai makan dan lebih cepat menyelesaikannya dari yang lain. Implementasi adaptifnya seperti apa baiknya? Silahkan simak penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di …

﷽ Betapa banyaknya orang yang mendamba ilham dan ilmu ladunni. Betapa bangganya kalau merasa mendapatkannya. Tidak jarang, puasa dan semedi dilakukannya. Padahal, wahyu di depan matanya tidak pernah dibacanya. ….

﷽ Hal apa sajakah yang dapat menghalangi manusia untuk memperoleh ilmu, dan sebaliknya, hal apa sajakah yang memudahkan manusia untuk memperoleh Ilmu? Silahkan simak penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

﷽ Berjuang melalui organisasi “bisa” dijadikan perbuatan ikhlash dalam hati dan akal (karena tetap bisa dijadikan riya’). Tapi berjuang untuk organisasi, sangat sulit untuk diarahkan kepada keduanya. …

﷽ Mengulang itu memang menkelukan seluruh tubuh dan jiwaku, tetapi kalau mengingat semua nabi as dan makshumin as, maka semua ini tidak ada apa-apanya. Para nabi as dan imam as, senang dikunjungi dan ditanyai walau, berulang-ulang, apalagi oleh orang yang berbeda. …

﷽ Melihat wajah ulama saja sudah sunnah dan mendapat pahala, belum lagi mendengarkan pelajarannya. Tapi ulama yang ulama, yakni yang belajar tinggi kepada guru-guru yang hebat, bukan OTODIDAKAN yang, walaupun itu baik, tapi kurang menjamin dari pensanadan ilmu …

﷽ Banyak di antara kita yang ketika berdiskusi atau debat merasa paling benar dan orang lain salah, apakah sikap seperti itu dibolehkan? Lalu, apakah sikap merasa paling benar bisa juga diartikan sebagai sombong? Menurut pemahaman saya jalan Nabi dan ahlul baitnya adalah jalan yang paling benar, apakah kita juga boleh …

﷽ Dimana saja kubra (premis besar/universal) tanpa sughra (premis kecil/partikulir), maka tidak akan pernah menghasilkan apa-apa (Dalam argumentasinya, yakni tidak akan memiliki kesimpulan apapun)….

﷽ Memegang kepala itu karena orang Arab untuk menyambut yang agung, memegang kepala. Nabi saww dan para makshumin as, tidak pernah melarang hal itu. Karena itu, ketika disebut imam Mahdi as, maka orang-orang Syi’ah berdiri sambil memegang kepalanya untuk menghormati dan mengharap kedatangan imam Mahdi as. Tidak memegang kepala juga …

﷽ ”Yang sangat mengasihani pada diri kita ini (yang memiliki sifat-sifat berikut ini tentunya, jadi bukan semua kita), adalah ketika Allah menutup aib-aib kita, akan tetapi, kita sendiri yang menguaknya dan, terlebih lagi, di depan jutaan mata. Padahal, kiamat belum tiba dan, pintu taubat masih terbuka. Mengapa kita seterburu-buru itu?… …

error: Copyright © 2020, Sinar Agama - Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra