Sinar Agama

Yayasan Mulla Shadra Hasan Abu Ammar

ornament-1a

Filsafat dan Irfan

Filsafat adalah ilmu yang membahas tentang wujud dilihat dari sisi wujudnya. Subyek filsafat adalah wujud sebagaimana ia wujud. Tujuan Mempelajari filsafat adalah mengetahui wujud dan membedakannya dari yang tidak wujud dari yang sebenarnya. Begitu pula untuk mengetahui sebab-sebab keberadaan, khususnya sebabnya para sebab, dan mengenal asma-asmaNya yang husna ( indah ) serta sifat-sifatNya yang tinggi. Yaitu Allah.

Sedangkan Irfan adalah banyak dan sangat tahu berasal dari kata ARAFA yang berarti mengetahui. Arif adalah orang yang mengetahui dan Irfan adalah orang yang sangat tahu maksudnya adalah sangat tahu tentang Tuhan. Irfan dibagi menjadi dua bagian yaitu Irfan Nazhari/Teori dan Irfan Amali/praktek. Irfan Teori adalah membuktikan kebenaran wahdatul Wujud, Sedangkan Irfan praktek adalah mengajari teori mencapai wahdatul wujud.

﷽ Apa puncak kesempurnaan bagi seorang manusia di mata (majazi) Allah? Kemudian mengenai potensi makhluk menuju Tuhan (perjalanan pertama), segenap makhluk memliki potensi yang berbeda-beda menuju Tuhan, yang kemudian menjadi pertanyaan saya. A. Apa yang dimaksud dengan potensi makhluk? (Apakah sama dengan ikhtihar)? B. Apakah potensi tiap makhluk itu sama …

﷽ Apakah kebenaran falsafah itu hanya semata-mata kesesuaian antara realitas internal (pahaman/dzihni) dengan realitas ekstenal (ekstensi/mishdaq)? Silahkan ikuti penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

﷽ Apakah makhluk dalam potensi geraknya menuju kesempurnaan (gerak substansi) akan bisa mencapai aktual kesempurnaan? Atau apakah karena hakikat dari kesempurnaan itu adalah ketakterbatasan maka gerak potensi menuju aktual adalah gerak yang juga tidak berkesudahan?

﷽ Apa yang mendasari Mulla Shadra untuk menjelaskan bahwa di materi itu yang bergerak tidak pada aksidenya tetapi substansinya? Kemudian, apa yang dimaksud dengan kaun wa fasad ustad? Silahkan simak penjelasan alm ustadz SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

﷽ Apa perbedaan mendasar antara filsafat paripatetis, illuminasi dan sadrais? Silahkan ikuti penjelasan alm ustadz SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

﷽ 1. Apakah ashalatu al-wujud (essensi universal alami) itu ada? Atau hanya sekedar iktibhar (respectival) saja? 2. Dalam harakkah jawhariyyah apakah gerak itu hanya menyempurna saja (sair takamulli)? Bukankah ada gerak makhluk yang malah semakin menjauhi kesempurnaan? Sehingga menurut Ayat. M.T Yazdi menganggap harakkah aradhiyyah itu mungkin? Silahkan ikuti penjelasan …

﷽ Apa yang dimaksud dengan ittihadu al-aqil wa al-ma’quul? Silahkan simak penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

﷽ Ketika pandangan kita adalah wahdatu al-wujuud, maka jelas bahwa wujud itu bukan hanya terpadu, akan tetapi satu secara hakiki dan hanya milik Tuhan… Silahkan ikuti kelanjutan dari penjelasan alm ustadz SA terkait dalam masalah in di dalam PDF berimkut:

﷽ Apakah dalam islam itu memang ada istilah ilmu kemulangan, dengan belajar ilmu ini, misal kita mengetahui kapan kita akan meninggal sebelum 100 hari, 40 hari, 7 hari dan 1 hari sebelum kita meninggal,, dan kemudian juga dikatakan ketika kita akan meninggal akan melihat orang-orang ghaib atau yang sudah meninggal …

﷽ Saya mengetahui kebenaran-kebenaran itu secara teoritis, seperti Allah itu maha kuasa dan maha melihat, tapi dengan mudahnya saya bisa berbuat dosa atau tidak menjalankan perintah-perintahNya seolah-olah Allah tidak melihat saya. Ustadz, saya malu mengaku pengikut Allah dan utusanNya. Berilah saya arahan ustadz, agar kebenaran ini tidak hanya pupus di …

﷽ Apa yang dimaksud dengan imaji muttasil dan munfasil? Silahkan ikuti penjelasan almarhum ustadz SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

﷽ Ruh manusia itu tidak terikat gender (jenis kelamin) baik pria dan wanita. Dan ketika ruh berada di alam barzakh, gender yang bentuk Fisik manusia itu sirna. Pertanyaannya; Bagaimana jika dikomparasikan dengan al-Qur’an yang ada mengatakan para bidadari di surga, bukankah bidadari itu wanita? Silahkan ikuti penjelasan alm ustadz SA …

error: Copyright © 2020, Sinar Agama - Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra