Sinar Agama

Yayasan Mulla Shadra Hasan Abu Ammar

Nikmat dan Keindahannya Ilmu

﷽ Mengulang itu memang menkelukan seluruh tubuh dan jiwaku, tetapi kalau mengingat semua nabi as dan makshumin as, maka semua ini tidak ada apa-apanya. Para nabi as dan imam as, senang dikunjungi dan ditanyai walau, berulang-ulang, apalagi oleh orang yang berbeda. …

Selengkapnya >

Najis dan Cara Membersihkannya

﷽ 1. Jika sebuah bak air (melebihi air kur) kemasukan sabun separo ibu jari, apakah masih bisa mensucikan najis? 2. Apakah mencuci pakaian yang terkena najis menggunakan mesin cuci akan menajisi semua pakaian yang ada di dalamnya ? Silahkan simak penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

Selengkapnya >

Mutu Seseorang

﷽ Melihat wajah ulama saja sudah sunnah dan mendapat pahala, belum lagi mendengarkan pelajarannya. Tapi ulama yang ulama, yakni yang belajar tinggi kepada guru-guru yang hebat, bukan OTODIDAKAN yang, walaupun itu baik, tapi kurang menjamin dari pensanadan ilmu …

Selengkapnya >

Merasa Benar Sendiri Itu Salah?

﷽ Banyak di antara kita yang ketika berdiskusi atau debat merasa paling benar dan orang lain salah, apakah sikap seperti itu dibolehkan? Lalu, apakah sikap merasa paling benar bisa juga diartikan sebagai sombong? Menurut pemahaman saya jalan Nabi dan ahlul baitnya adalah jalan yang paling benar, apakah kita juga boleh merasa atau menganggap bahwa kita …

Selengkapnya >

Mengintip Ekonomi Iran

﷽ Apa strategi ekonomi Iran sehingga mampu bertahan di tengah tekanan embargo ekonomi AS dan sekutunya? Silahkan simak tanggapan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

Selengkapnya >

Cara Mengetahui Keadilan Seseorang

﷽ Jika kriteria seseorang dikatakan adil itu dengan tidak melakukan dosa besar dan kecil, lalu bagaimana jika kita misalnya hanya bertemu seminggu sekali dan dalam waktu beberapa jam saja dengan seorang ustadz, ataupun kawan.. Dan dalam pertemuan yang singkat tersebut kita tidak melihat orang tersebut melakukan dosa besar dan kecil secara kasat mata. Apakah hanya …

Selengkapnya >

Memegang Kepala dan Meletakkan Qur’an di Atas Kepala

﷽ Memegang kepala itu karena orang Arab untuk menyambut yang agung, memegang kepala. Nabi saww dan para makshumin as, tidak pernah melarang hal itu. Karena itu, ketika disebut imam Mahdi as, maka orang-orang Syi’ah berdiri sambil memegang kepalanya untuk menghormati dan mengharap kedatangan imam Mahdi as. Tidak memegang kepala juga tidak masalah.

Selengkapnya >

error: Copyright © 2020, Sinar Agama - Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra