﷽ Bagai gesekan biola yang begitu menyayat Dilantunkan di musim dingin nan menyengat Serentak teringat semua duka alam jagat Pahitnya sepi yang tak kunjung lewat ……
﷽ KELUH MEGA MERAH Aku adalah si Mega Merah Soroti langit di seluruh arah Setiap hari tanpa merasa lelah Terpampang jelas tanpa taqiah Tanpa mendung di barat, aku tak tercegah ……
﷽ Untuk memenuhi permintaan akhi Razman Abdullah Chokrowinoto yang meminta puisi Karbala. Walau lambat karena saya tidak fokus lantaran sakit -sampai sekarang juga belum sembuh- tetap saja kubuat, walau tidak seindah yang diharapkan. Silahkan simak puisinya dalam PDF berikut:
﷽ Seakan magma itu mati Dalam genggaman sang Nabi (saww) Umatpun damai lelap dalam mimpi Senyuman menari setiap hari Seperti tak akan pernah terjadi …..
﷽ “Seperti mentari pagi, kau menyinari,, seperti rembulan kau terangi kegelapan.. kau penebar Ilmu, penebar cinta, meski kau tak kenal siapa kami, meski kami tak mengenalmu.. kau pemberi cahaya.. menerangi semua kegelapan tanpa batas.. kau tuangkan apapun yang kau miliki untuk kami yang bertanya… tanpa lelah tanpa bosan. Kupanggil kau …
﷽ Bak menyambut pengantin Oh bukan, bagai pengantin Datangmu membahagiakan Tepikan duka dan, apapun tetesan Engkau, dibincangkan berbulan-bulan Engkau, disanjung bagai pahlawan
﷽ Burdah, in syaa Allah masih merupakan musik yang halal karena tidak bisa dibuat joget dan semacamnya. Yakni tidak muthrib. Maknanya, ajaran gamblang Nabi saww dan Syi’ah itu, tidak bertentangan dengan budaya manapun. Jadi, Islam dan Syiah tidak anti terhadap keindahan seperti syair dan burdah. Dan keindahan apapun yang halal …
﷽ Walau kesedihan meraup jiwa dengan petaka lahir seperti di Iraq dan Suriah atau dengan petaka batin seperti di Indonesia kita belakangan ini, namun kami tetap berhagia dengan kelahiran Nabi saww dan imam Ja’far as dan ingin memberikan kado walau sederhana: “Keredupan Maulid Tahun 2015” Wiladahmu yang mestinya cerah Tertaburi …
‘Ya Mahdi’ – ‘Hadiah Kecil Pengucap S’lamat Kelahiranku’
﷽ “Ya Mahdi” Lahirmu dalam duka Bahkan sejak di kandungan bunda Orang tua hidup dalam penjara Di tengah-tengah markas tentara Tentara dari raja Abbasia Sempatmu keluar sekali saja Shalati jenazah ayah tercinta Lalu lenyap dari pandangan mata Jalani ujian Sang Perkasa Sendirian dengan sejuta lara….