﷽
Mohon pencerahannya terkait dengan kasus Sampang, sebagai orang awam, terus terang saya bingung juga melihat saudara-saudara kita yang pada akhirnya toh harus patuh
pada ketentuan untuk relokasi, bila dicermati dengan hijrahnya Rasul, bersabarnya Imam Ali atas penyerobotan hak-haknya sebagai pemimpin sepeninggal Rasul, begitu pula dengan cara para
Imam Maksum dalam menjalankan ke-Imamah-an mereka ditengah kebusukan-kebusukan umat. Yang masih belum saya pahami, kapan kita masih harus bersabar dan bungkam karena predikat
minoritas ini, kapan kita boleh ‘bersuara’ dan kapan kewajiban untuk menentang itu datang?
Silahkan simak tanggapan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut: