﷽
Ada seseorang yang tumbuh dan besar di lingkungan yang kering dari asupan agama, keluarganya kasar dan terbiasa bicara buruk, pokoknya secara mental dan fisik orang ini berada dalam kondisi yang buruk, tapi ternyata tidak sedikitpun hal 2 tersebut mempengaruhi apalagi mencederai jiwanya, meski secara fisik, tidak bisa dihindari. Orang ini tumbuh ‘sendiri’ diasuh oleh keadaan menjadi pribadi yang religius sejak usia dini. Sebagai orang awam saya bertanya-tanya dalam hati, jika manusia diberi ALLAH kadar potensi yang sama untuk mengupayakan kebenaran menjadi pilihannya, meski kita diberikan hak bebas untuk memilih… bagaimana dengan contoh kasus di atas?
Silaahkan ikuti tanggapan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berkut: