﷽
1) Bagaimana posisi dosa yang tidak sengaja/tidak tahu/penilaian yang salah, sehingga selalu terulang. Sedang orang lain selalu mencelanya di belakang bahkan mendoakan keburukan?
2) Apakah manusia sebenarnya memiliki 1 kebenaran mutlak? Atau kebenaran itu bergantung pada Objeknya/individu(berdasarkan pahamannya)?
Silahkan simak penjelasan alm usst SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut: