﷽ Semua hukum Tuhan itu berdasar pada lahiriah dan umumnya, bukan pada hakikatnya. Dan ini yang dimaui Tuhan. Artinya, mudharat yang tidak seberapa itu sudah cukup untuk dijadikan pensucian atau penghalalan sesuatu. Kalau tidak, maka kita tidak akan bisa hidup. Jadi, suci fikih, bukan berarti suci sama sekali dari keberadaan najis. Dan suci ini sudah …
Author: Fadhil Miqdad
Bunga Bank dan Penyalurannya
﷽ Apabila kita memiliki rekening di bank untuk keperluan usaha yang otomatis akan mendapatkan bunga, bagaimana kita harus menggunakannya? Apakah bisa untuk dipakai shodaqoh? Dan bagaimana cara yang aman untuk menyimpan sedikit uang kita. Simak penjelasan dan jawaban ustadz SA: …
Biografi Singkat Kutubu al-Arba’ah (4 kitab hadits Syi’ah)
﷽ Ilmu Rijal, yang menjadi ukuran shahih tidaknya sebuah hadits, biasa terjadi perbedaan pandangan. Semua pandangan yang memuat banyak hadits dha’if itu sudah dibantah oleh ulama kontemporer yang memang mujtahid juga dalam masalah hadits dan rijal, yaitu ayatullah Muslim Dowari. Ternyata Hadits-hadits dhaif di Kafi itu hanya ada beberapa saja dan hadits-hadits tersebut merupakan pendamping …
Lensa (Bgn 14) Tentang Benci
﷽ Benci berupa amal hati, bukan badani dan aplikatif. Benci di hati ini, sekalipun merupakan keharusan ketika tempatnya sudah benar secara argumentatif gamblang, bisa dibarengi dengan amal-amal hati lainnya. Yaitu amal-amal hati seperti harapan dan doa akan perubahan terhadap pelaku amal buruk itu. Semua itu tergantung kepada besar-kecilnya keburukan seseorang dan….
Bada’, Raj’ah dan Mushhaf Faathimah as
﷽ Bada’ adalah perubahan ketentuan Tuhan yang seiring dengan keadaan hambaNya. Misalnya, ketika orang berbuat dosa, maka ia ditetapkan olehNya sebagai pendosa. Tapi ketika orang itu bertaubat, maka ketentuanNya tadi dirubah menjadi taubat dan dihapus dosanya atau bahkan dosanya dirubah menjadi pahala. Jadi Bada’ adalah ijin Tuhan terhadap usaha-usaha manusia dan perubahan-perubahannya dari kondisi ke …
Lensa (bgn 15) : Apa Benar Nabi saww Mengharamkan Yang Dihalalkan Tuhan?
﷽ Nabi saww bukan hendak mengharamkan secara hukum fikih yang berarti kalau dikerjakan mendapat dosa/siksa, terhadap hal-hal yang dihalalkan Tuhan. Akan tetapi bermakna…..
Lensa : (bgn 1) : Analisis Kritis Pluralisme dalam Alquran « HMINEWS.COM.
﷽ Plural, bukan Pluralisme” bermakna majemuk, dan konsekwensinya adalah Toleransi, Bukan Pembenaran. Sementara kita tahu, Pluralisme adalah “Semua agama dan pemikiran adalah benar”…
Amalan-amalan Sunnah Hari Ied Ghadir (18 Dzulhijjah)
﷽ Amalan-amalan hari Ghadir Khum
Hubungan Tuhan Yang Mutlak dan Suci dengan Manusia (4)
﷽ Diskusi ilmu itu, tidak boleh bermuatan politik. Sebab kalau sudah politik, maka akan keluar dari keilmuannya.Buku yang menulis dengan terang-terangan bahwa marja’ dikatakan konsultan dan tidak wajib ditaati, sudah jelas merupakan buku yang menyesatkan. Sebab semua mujtahid mengatakan bahwa amal orang yang tidak taklid/taqlid itu adalah batal. ….
Hubungan Tuhan Yang Mutlak dan Suci dengan Manusia (3)
﷽ Lanjutan diskusi….
Hubungan Tuhan Yang Mutlak dan Suci dengan Manusia (2)
﷽ Lanjutan ulasan Ustadz SA: Ketika Tuhan yang Mutlak dan Maha Suci, berhubungan dengan manusia yang tidak mutlak TAPI BISA SUCI WALAU TIDAK MAHA SUCI, maka sudah pasti Tuhan, dapat diketahui… Karena itulah, manusia dan ayat Qur an, memiliki padanan untuk pensucianNya itu, yaitu Maha Suci, Subhaanallaah dan semacamnya. …
Hubungan Tuhan Yang Mutlak dan Suci dengan Manusia (1)
﷽ Ketika buku SMS mengatakan: Tuham adalah mutlak dan suci sedangkan manusia adalah relatif dan tidak suci, berarti penulis nya meragukan kemakshuman para Nabi dan para Imam as. ataukah tim Penulis buku SMS meyakini bahwa para Nabi dan Para Imam as adalah suci tetapi mereka bukanlah dari golongan manusia?? Ataukah mereka tidak meyakini ayat Tathir …
