﷽
1. Apakah ashalatu al-wujud (essensi universal alami) itu ada? Atau hanya sekedar iktibhar (respectival) saja?
2. Dalam harakkah jawhariyyah apakah gerak itu hanya menyempurna saja (sair takamulli)? Bukankah ada gerak makhluk yang malah semakin menjauhi kesempurnaan? Sehingga
menurut Ayat. M.T Yazdi menganggap harakkah aradhiyyah itu mungkin?
Silahkan ikuti penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan-pertanyaan di atas di dalam PDF berikut: