Sinar Agama

Yayasan Mulla Shadra Hasan Abu Ammar

Maqam Kenabian dan Imamah dengan Ikhtiar/ usaha (mengenal waktu manusia dan matahari)

Di dalam Syi’ah merupakan keharusan bahwa calon nabi itu harus makshum (tidak melakukan dosa dari agama sebelumnya) sejak dari kecil. Karena kalau melakukan dosa, akan dilecehkan orang lain setelah nantinya mengaku sebagai nabi dan utusan Tuhan. Oleh Karena itu Dalam Islam yang sebenarnya, Nabi saww tidak pernah dibedah dulu hingga dikeluarkan syethannya dari dalam hati beliau. Tapi beliau dengan bimbingan ibu, kakek dan pamannya, tidak pernah melakukan penyembahan berhala dan mengikuti dengan benar agama nabi Ibrahim as. Tapi kehebatan beliau dalam taat itu, melebihi kedua orang tuanya, kakek dan pamannya Abu Thalib. Karena orang-orang kafir jazirah Arabpun mengakui kehebatan beliau saww hingga dari sejak muda sudah dijuluki al-Amiin. Al-amiin ini, memiliki makna luas. Jadi, julukan al-Amiin itu mengandungi makna yang luas dari arti Jujur itu….

BACA JUGA:  Fanaa’ Itu Bukan Tahu Ghaib Tapi Menepisnya

Leave a Reply

Alamat email anda tidak akan di publikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

error: Copyright © 2020, Sinar Agama - Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra