Sinar Agama

Yayasan Mulla Shadra Hasan Abu Ammar

ornament-1a

Tafsir

Tafsir berasal dari akar kata “FASARA” dan fasara bermakna memisahkan, menjelaskan, menerangkan, Membuka, mengungkap sesuatu yang tersembunyi. Sebagian ahli Bahasa menganggab bahwa kata tafsir identik dan sama dengan fasara, sebagian lagi menganggap tafsir sebagai Mubalaghah/hyperbolicnya. Tetapi kebanyakan dan hampir semua ahli bahasa bersepakat mengartikan tafsir adalah menyingkap dan menjabarkan kata-kata dan istilah-istilah, dengan demikian bisa dikatakan bahwa mengingat Tafsir merupakan masdar dan kata dasar dari bab Taf’il, dimana di dalamnya tersembunyi makna hyperbolic, maka maknanya terlihat dengan jelas untuk mengungkap makna kata-kata dan hakikat yang tersembunyi. Kata Tafsir dalam al Qur an hanya terdapat dalam satu ayat yaitu di dalam ayat 33  dari surat al-Furqan. Yang berbunyi: “Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, melainkan kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik”.

Dalam istilah, sebagian menganggap tafsir sebagai suatu ilmu, dan sebagian lagi menganggap sebagai usaha dan gerak akal. Sebagai contoh Raghib Esfahani mengatakan: “Tafsir menurut urufnya para cendekiawan adalah mengungkap makna-makna al Quran dan menerangkan maksudnya, baik karena kata-katanya yang sulit atau karena yang lain. Baik berdasarkan makna lahiriyahnya atau berdasarkan yang lainnya”. Allamah Thabathabai mengatakan: “Tafsir menerangkan makna-makna al Quran dan mengungkap maksud dan dalil-dalilnya”.

﷽ Imam Khumaini ra: “Ia -Shalat- yang dapat mencegah dari perbuatan dosa dan mungkar, ia adalah tiang agama dimana kalau diterima maka diterimalah yang lainnya dan kalau ditolak, maka ditolaklah yang lainnya”. ….

﷽ 1 -Kalau kita melakukan safar yang lebih dari 4 farsakh, kita berangkat sebelum zuhur, dan kita belum salat zuhur, nah ketika pukul 4 sore kita sampai di watan kita, tapi bukan di rumah, apakah shalat kita tamam atau qasar? 2 -Kalau kita melanggar lalu lintas, terus kan harusnya ditilang, …

﷽ Ana mau tanya perihal hadits berikut: “Wilaayah Aliy Hishnii faman dakhola hishnii amaana min adzaabii” Apakah ini hadits qudsi, bagaimana statusnya dan kapankah hadits ini di turunkan? Silahkan simak tanggapan alm ust AS terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

﷽ Kasih sayang Allah itu adalah Dzati. Artinya, tidak ada yang membuatNya berKasih Sayang. Jadi, seluruh DzatNya adalah Kasih Sayang Tanpa Batas, Kebaikan Tanpa Batas, Cahaya Tanpa Batas, Ilmu Tanpa Batas, Hidup Tanpa Batas, KeAdilan Tanpa Batas, dan seterusnya.

﷽ Mohon penjelasan tentang sabda Rasulullah saww berikut: “Rezeki tidak tertarik (datang) karena kerakusan dan tidak terlempar (hilang) karena keengganan.”((al-Bihar 77:68)) bila dihubungkan dengan konsep ikhtiar? Silahkan simak tanggapan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:

error: Copyright © 2020, Sinar Agama - Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra