Sinar Agama

Yayasan Mulla Shadra Hasan Abu Ammar

Wahdatu Al-Wujud (Bgn: 3)

﷽ Bagaimanakah tingkatan-tingkatan wujud dalam keber”ada”annya, sebagimana yang dimaksud Mulla Shadra ? Apakah tingkatan-tingkatan wujud tersebut bersifat kekal sejak adanya atau mengalami evolusi, perubahan, perombakan, atau bahkan pemusnahan ? Apakah alam materi yang sekarang ini merupakan alam materi pertama.. lalu, apakah ada penciptaan makhluk di alam materi setelah hari pembalasan ? Silahkan disimak ulasan dan …

Selengkapnya >

Lanjutan Wahdatul Wujud (bgn 5) Tahap 3

﷽ Tak seorangpun dibolehkan mengikuti kata hati. Kalau maksud hati disini adalah tempat merasakan sedih, senang, marah …dan seterusnya, dimana dalam istilah filsafat disebut ruh ­hewani dimana semua binatang  juga memilikinya. Karena hati ini bukan ukuran kebenaran. Tetapi kalau hati yang bermakna akal, maka dia adalah  akal itu sendiri dan bisa dan bahkan harus dijadikan …

Selengkapnya >

Lanjutan Wahdatu Al-Wujud (Bgn: 5) Tahap 1,

﷽ Dari satu sisi ilmu memiliki dua bagian. Yang pertama adalah Ilmu Hushuli yaitu ilmu yang diketahui akal melalui gambaran obyek ilmu, walau dia juga disebut sebagai obyek ilmu tetapi karena penisbahan ilmunya atau infonya kepada obyek luar akalnya, maka ia dikatakan ilmu hushuli. Dan yang ke dua adalah Ilmu Hudhuri yaitu ilmu yang didapat …

Selengkapnya >

Wahdatu Al-Wujud (Bgn: 5)

﷽ Setiap orang yang mampu melakukan empat perjalanan, akan menempati posisi hakikat kewilayahan. Orang yang sampai ke maqam itu, secara otomatis akan memiliki semua yang dimiliki seorang imam. Akan tetapi kalau dia seorang perempuan tidak bisa menjabat sebagai imam dalam Islam, oleh karena itu Hadh Fathimah as tidak diangkat menjadi imam oleh Allah swt hingga …

Selengkapnya >

Wahdatul Wujud (Bgn : 6) Dalam Tinjauan Naql

﷽ Di dalam pembahasan Wahdatul wujud kita telah membuktikan bahwa esensi apapun, seperti Pohon, tidak memiliki wujud sama sekali. Dan wujud itu hanya milik wujud, bukan esensi-esensi. Jadi, kalau kita berkata bahwa “Pohon itu ada/wujud”, maka sebenarnya kita berkata “Wujud/ada itu berwajah dengan pohon itu”. Yakni wujudlah yang wujud dan pohon hanya sebagai tanda bagi …

Selengkapnya >

Wahdatu Al-Wujud (bag: 6) Dalam Tinjauan Naql = seri penjelasan-1

﷽ Pemahaman tentang wahdatul wujud, tidak wajib diterima sekalipun ada di dalam Qur’an, karena bisa dikatakan bahwa ia sendiri merupakan pahaman yang memerlukan kedalaman ilmu yang diluar jangkauan rata-rata akal manusia. Dan juga bukan lagi pembahasan Syi’ah-Sunnah, karena kebanyakan orang-orang (dan ulama) di dua kelompok itu, menentangnya, dan karena bagi yang tidak menentangnya dapat dipertemuakan …

Selengkapnya >

Wahdatu al-Wujud- Bag: 7

﷽ Benarkah pada tahun 685 Pernah Terjadi Hujan Darah? Ustadz menyinggung secara sederhana beberapa Mu’jizat Para Nabi Sehingga untuk sementara dari komentar ustadz tersebut saya mengambil kesimpulan sementara bahwa Mu’jizat adalah sebuah Fenomena Sebab – AKibat  yang tidak diantarai oleh waktu sebagaimana kejadian alamiah umum…. Silahkan simak penjelasan dan tanggapan ustadz SA dalam PDF berikut:

Selengkapnya >

Wahdatu Al-Wujud, bag: 8 (Hakikat Kesaksian atau Syahadat Kepada Nabi Muhammad saww)

﷽ Ketika diwajibkan bagi kita untuk menshalawati Nabi saww dan Ahlulbaitnya as, maka sudah tentu memiliki hikmah di dalamnya. Dan salah satunya adalah supaya manusia tetap punya hubungan dengan mereka as. Karena hubungan ini, walau hanya hubungan ingatan saja, akan tetap bermanfaat bagi kita, karena keingatan kita akan membuat semakin mencintai dan meniru mereka as. …

Selengkapnya >

Wahdatu al-Wujud, bag: 10

﷽ Apa maksud Amr dalam ayat: “Innama amruhu idza arada Allah syai-an an yaquula lahu kun fayakun? Apakah Amr di sini Khusus Amr-nya Allah ataukah manusia juga mampu memiliki amr tersebut? Ustadz SA dalam menjawap pertanyaan di atas mengatakan: Yang jelas amr di sini bermakna ”Urusan”, bukan perintah. Jadi, jamaknya adalah ”Umur”, bukan ”Awamir” yang …

Selengkapnya >

Wahdatu al-Wujud, bag: 11

﷽ Dalam pembuktian adanya makhluk Akal atau malaikat tinggi dan juga non materi Barzakhi, yang Akal adalah sebab bagi Barzakh dan Barzakh bagi materi sekarang, setiap sebab atau sebabnya sebab, maqamnya lebih tinggi dari akibatnya, akan tetapi bukan tempat, tetapi posisi. Artinya tanpa sebab, akibat tidak mungkin terwujud. Ketinggian posisi ini, ada di dalam akibat …

Selengkapnya >

error: Copyright © 2020, Sinar Agama - Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra