
Filsafat dan Irfan
Filsafat adalah ilmu yang membahas tentang wujud dilihat dari sisi wujudnya. Subyek filsafat adalah wujud sebagaimana ia wujud. Tujuan Mempelajari filsafat adalah mengetahui wujud dan membedakannya dari yang tidak wujud dari yang sebenarnya. Begitu pula untuk mengetahui sebab-sebab keberadaan, khususnya sebabnya para sebab, dan mengenal asma-asmaNya yang husna ( indah ) serta sifat-sifatNya yang tinggi. Yaitu Allah.
Sedangkan Irfan adalah banyak dan sangat tahu berasal dari kata ARAFA yang berarti mengetahui. Arif adalah orang yang mengetahui dan Irfan adalah orang yang sangat tahu maksudnya adalah sangat tahu tentang Tuhan. Irfan dibagi menjadi dua bagian yaitu Irfan Nazhari/Teori dan Irfan Amali/praktek. Irfan Teori adalah membuktikan kebenaran wahdatul Wujud, Sedangkan Irfan praktek adalah mengajari teori mencapai wahdatul wujud.
﷽ 1 – Bisakah kita mengetahui esensi sesuatu yang belum pernah kita lihat/persepsi (baik oleh indera lahir maupun oleh indera batin)? 2 – Apakah ada yang namanya “persepsi akal”? Yakni apakah akal kita bisa mempersepsi (idrak) sesuatu? Silahkan ikuti penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam …
﷽ Bagaimana korelasinya dengan seorang hamba sahaya yang hanya taat-lah puncak cita-citanya? KEKASIH…bukankah ini kontra dengan sebutan sebagai ’budak’? Dan tanggapan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut: Kalau melihat DiriNya dari makhlukNya, maka keterbatasan ini akan terus mengeruhi atau menjiwai temuan tentangNya sekalipun telah mengatakan …
﷽ Apa perbedaan mendasar antara filsafat Islam dan barat? Kemudian apakah kedua madzhab besar filsafat ini bisa cari titik temunya? Silahkan ikuti penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:
﷽ Adakah cara jitu menggunakan akal secara aplikatif, hingga ia dapat mengontrol perasaannya? Silahkan simak penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:
﷽ Adakah yang lebih tinggi dari akal? Atau, benarkah Ruh Kenabian lebih tinggi dari Akal? Silahkan ikuti penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:
﷽ Dari semua tokoh filusuf di dunia Syiah, siapa yang bisa dikatakan betul-betul mewakili Sadraisme? Jika ada mengapa dia bisa dikatakan mewakili Sadraisme sedangkan yang lain tidak? Dan sebenarnya apa ciri khas sadraisme Ustad dibanding aliran filsafat yang lain?
﷽ Dijelaskan di dalam buku falsafatuna bahwa teori disposesi (intizha’) adalah teori para filosof muslim. Apakah memang benar demikian ustad? Silahkan ikuti tanggapan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:
﷽ Dalam perjalanan ke tiga, semua perbuatan hamba sudah menjadi perbuatan Tuhan. Tetapi dengan ikhtiar. Yakni mengikhtiarkan diri melalui fana itu. …
﷽ Yang bergradasi itu wujud atau mahiyah? Kemudian gradasi itu sendiri apa Ustad? Terakhir, Gerak substansi apakah pada mahiyah atau pada wujud? Silahkan simak penjelasan alm ust SA terkait dengan pertanyaan-pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:
﷽ Tentang ‘diri’ atau ‘hati’… yang saya pahami adalah, diri itu merujuk kepada ‘jiwa’. Jiwa itu bersemayam di dalam ’hati’. Kenapa di dalam hati? Karena penentu baik buruknya seseorang, terletak dari hatinya, …
﷽ Ada statemen yang mengatakan: ”JIWAKU… berarti aku bukan jiwa,,, jiwa bukan aku…”,,”DIRIKU,,, berarti diri bukan aku,, aku bukan diri”…dan seterusnya. Pertanyaannya adalah: Bagaimana menjelaskan siapakah aku ini? Silahkan simak tanggapan alm ust SA terkait dengan pertanyaan di atas di dalam PDF berikut:
﷽ Saya pernah mendapat tulisan bahwa akal manusia terdiri dari beberapa tahap, sbb; 1. Akal potensi 2. Akal aktual 3. Akal disposisi 4. Akal mufasad 5. Akal aktif Pertanyaanya: Apa penjelasan ustadz mengenai akal-akal tersebut? Dan apakah ada tahapan akal lain yang tidak disebutkan? Silahkan simak penjelasan alm ust SA …